Pagi itu, di hari minggu yang cerah saat sebagian sedang asyik berlibur dan sebagian lagi masih berkutat dengan pekerjaan. Salah satu tim SF datang ke basecamp dan memberi sebuah kejutan. Sebuah undangan pernikahan berwarna kuning putih yang ditujukan untuk tim SF, tertera di dalam undangan tersebut waktu dan tempat pesta pernikahan salah satu tim SF yang belakangan memberi banyak warna hidup di internal pengurus.
8-3-2015 di Pekalongan.
Begitu, waktu dan tempat acara yang tertera dalam undangan. Seketika itu jua, terpikir untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang tertunda. Salah satunya Rumah Baca Labasa, sekali beli tiket 2,3 pekerjaan diselesaikan. Setelah sepakat, 2 bulan sebelum hari istimewa tiba, kami merencanakan pembukaan Rumah Baca Labasa perdana di desa Paninggaran Kab.Pekalongan.
Sebuah desa yang berada diperbatasan kota Pekalongan dan Banjarnegara. Tepatnya pada tanggal 7-3-2015, dengan seremonial yang sangat-sangat sederhana Rumah Baca Labasa resmi dibuka di desa Paninggaran. Alhamdulillah, satu kebahagiaan telah selesai ditunaikan.
“Bismillahirrahmanirrahiim…” ucap Fathul Ibad, salah satu pengelola Rumah Baca Labasa saat pita aneka warna digunting dihadapan para tim SF dan peserta pembukaan Rumah Baca Labasa.
Atas kontribusi dan sumbangsih dari berbagai pihak, saat ini Rumah Baca Labasa desa Paninggaran memiliki koleksi 200 judul buku yang terdiri dari buku ensiklopedia Islami untuk anak-anak, novel, karya ilmiah, dan berbagai macam majalah dan buku paket sekolah tingkat SMP/SMA.
Kebahagiaan selanjutnya adalah menghadiri resepsi pernikahan Dzulqurnain Ali Sahab, Co-Founder Shakaro Foundation dengan Erlisa Ariyani di Kedungwuni-Pekalongan. Siang itu pula, usai menghadiri resepsi pernikahan, kami semua bersiap-siap pulang ke Jakarta. Tak lupa, shooping dan membeli oleh-oleh khas Pekalongan kami tunaikan terlebih dahulu.
Waktu akhir pekan yang cukup melelahkan dalam perjalanan, namun rasa capek itu hilang dan larut dan dua kebahagiaan yang kami rasakan.
