Hewan, tumbuhan hingga bangsa Jin adalah para makhluk ciptaan Allah yang dalam sejarah bumi hanya tunduk dan patuh pada nabi Sulaiman yang kekayaannya, kekuatan dan kekuasannya mencakup seluruh makhluk di jagad raya. Tidak hanya menguasai, Putra nabi Daud itu pun pandai berkomunikasi dengan bangsa Jin dan Hewan.
Mereka sangat patuh atas segala perintah Nabi Sulaiman. Bahkan konon, saat pembangunan candi Borobudur pun, para Jin sangat tertekan dengan kerja paksa maha karya kode sejarah dan masa depan. Yang kini dijadikan sebagai pusaka bangsa yang berada di tanah Nusantara. Saat itu, beliau duduk bersila dengan tongkat yang disandarkan di depan dadanya.
Mengetahui tongkat jatuh setelah dimakan rayap, para Jin bersenang gembira. Akhirnya manusia yang bisa menaklukan bangsanya telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Mereka bisa kembali menjalankan visi menebar ketakutan dan kegelapan pada setiap anak cucu Nabi Adam, sebagaimana perjanjian awal dengan Allah kala eyang bangsa Jin yang bernama Iblis enggan bersujud pada Eyangnya Nabi Sulaiman itu.
Sejak itu, jaringan bangsa Jin menyebar ke seluruh pelosok negeri. Mereka kembali menjalankan visi hidupnya, mereka menempati rumah-rumah kosong, bangunan-bangunan bertingkat tanpa huni. Rumah mewah-megah atau kecil-sederhana yang tidak ada lantunan ayat-ayat Al Quran di dalamnya.
Mereka bersembunyi, beranak pinak di berbagai tempat. Di pohon-pohon, di tempat kotor, di kamar mandi, menyamar sebagai mayat di kuburan dan menyelinap di setiap darah manusia yang hatinya tertutup, menutupi dan enggan menerima pancaran cahaya Tuhan.
Kalau engkau masih ragu dengan eksistensi mereka, sekali kali tanyakan kondisi gedung kantor yang kau tempati pada petugas pos malam. Atau sekali-kali matikan pendingin ruangan dan rasakan sendiri, apakah rumah yang kau tempati terasa panas di hati, pikiran dan fisik?. Bisa juga kau tanyakan pada teman yang diberikan izin Allah untuk merasakan kehadiran mereka lewat panca indera mereka.
Mungkin, karena tidak ada lagi manusia yang bisa menaklukannya, kini para bangsa Jin bebas leluasa atau mungkin bertambah dendam setelah kejadian pada era Nabi Adam. Kini, salah satu keturunannya diberi izin oleh Allah untuk menaklukan bangsa Jin dalam kurun waktu yang cukup lama se masa Nabi Sulaiman hidup.
Hidup manusia terus berkembang, teknologi maju begitu pesatnya. Ledakan informasi bak sunami yang mengantarkan air ke daratan dan membawa arus perubahan berbangsa dan bertetanggan. Maka, bekas pasukan Nabi Sulaiman itu menyesuaikan strategi sesuai dengan kecenderungan manusia pada zamannya. Membisikan pada setiap manusia yang baik padahal itu buruk. Dan meyakinkan pada manusia yang buruk padahal itu baik.
Nabi Sulaiman adalah simbol kekayaan, kekuasaan dan kedigdayaan. Maka, sebagian manusia di bumi ini terus mencari sebuah peti rahasia masa depan yang ditinggal oleh Nabi Sulaiaman yang bernama ‘Tabut’. Dan beliau dapatkan Tabut itu, dari peninggalan Nabi Musa dan Harun
Entah apa sebenarnya isi dari Tabut itu. Allah sendiri menginformasikan isi Tabut adalah Sakinah. Yang dibawa oleh Malaikat ke sebuah tempat yang keberadaannya masih misterius hingga sekarang.
Ada yang menyebut lokasi Tabut berada di wilayah masjid Al Aqsho, ada juga yang menganalisa sesuai fenomena geo-sosial nya berada di wilayah Nusantara. Sekali lagi, Allah hanya menginformasikan isi Tabut adalah Sakinah.
